Thursday 28 May 2015

Perubahan Energi di Dalam Aliran Fluida

Ventilasi tambang biasanya merupakan suatu  contoh  aliran  tunak (steady),
artinya tidak ada satupun variabelnya yang merupakan fungsi waktu. Salah satu tujuan dari perhitungan ventilasi tambang adalah penentuan kuantitas udara dan rugi-rugi, yang keduanya dihitung berdasarkan perbedaan energi.
Hukum konservasi energi menyatakan bahwa energi total di dalam suatu sistem adalah tetap, walaupun energi tersebut dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Gambar 2.1
Sistem Aliran Fluida
Perhatikan gambar 2.1, dimana;
Energi total 1 = energi total 2 + kehilangan energi..................................... (1)
Atau;
Energi masuk sistem = energi keluar sistem
Jadi didapat persamaan yang disebut persamaan Bernouli :
(P1/w) + (V12/2g) + ( Z1) = (P2/w) + (V22/2g) + ( Z2) + Hl.......................... (2)
Dimana :
(P/w)      = energi statik /head statik

(V2/2g)   = energi kecepatan /head kecepatan
Z                        = energi potensial /head potensial
Hl           = energi kehilangan /head kehilangan
Setiap suku dalam persamaan diatas pada dasarnya adalah energi spesifik
dalam satuan ft. lb/lb atau ft. Karena  ft adalah ukuran head fluida, maka suku-suku tersebut dapat dinyatakan sebagai ‘presure head’ atau ‘head’ saja.
Sehingga persamaan (1) dapat ditulis menjadi :
Ht1  =  Ht2 + Hl........................................................................................... (3)
Dan Persamaan (2) menjadi :
Hs1 + Hv1 + Hz1  =  Hs2 + Hv2 + Hz3 + Hl..................................................... (4)
Dimana ;
Hs           = head statik
Hv          = head kecepatan
Hz           = head potensial
Energi potensial dapat dihitung dengan cara memasukkan besaran
perbedaan tinggi, yakni;
P  =  w1 H1   =   w2 H2
Dimana :
P                        = tekanan, dalam Pa  atau  lbs/sq.ft.
W1          = bobot isi  udara, dalam kg/m3 atau lbs/cuft.
H            = head, dalam  m atau ft.
Dengan bobot isi air = 62,4 lb/ft3, pengaruh berada tinggi untuk kolom 1  inci
air pada kondisi udara standar adalah :
H1 = (w2 H2/ w1)  =  ((62,4 lb/ft3)(1 in)/ (0,0750 lb/ft3)) 
                  =  532 in  =  69,3 ft udara
Jadi  untuk udara diatas permukaan air laut, suatu kenaikan elevasi sebesar 
69,3 ft akan menaikkan head potensial Hz sebesar 1 in dan sebagai kompensasinya head statik akan turun juga sebesar  1 in. Dalam praktek, konversi sebesar 70 ft udara ekuivalen dengan 1 in air.
Jika head potensial (Hz) diperhitungkan  dalam  persamaan  (4)  maka  head statik dinyatakan tekanan gauge. Oleh karena itu head statik diukur dari datum ter
tentu.
          Gambar 2.2 menunjukkan perhitungan energi aliran udara untuk  susunan  saluran
udara yang diletakkan secara mendatar dan tegak.
·                Untuk posisi mendatar :
HT1  =  Hs1  +  Hv1  +  Hz1
HT2  =  Hs2  +  Hv2  +  Hz2
HT1  =  HT2  +  HL
Dengan menggunakan tekanan absolute :
               (4 + 408) + 1 + 0   =  ( 1 + 408 ) + 1 + 0 + 3
                           413      =         413
Dengan tekanan gauge :
               4 + 1 + 0  =  1 + 1 + 0 + 3
                           5   =     5
Gambar 2.2
Susunan Saluran Udara Mendatar dan Tegak
·                Untuk posisi  tegak :
HT1  =  HT2  +  HL
Dengan tekanan absolute:
                  (4 + 408) + 1 + 0  =  (1 + 407 ) + 1 + 1 + 3
413      =       413

Dengan tekanan gauge :           
                              4 + 1 + 0  ¹  1 + 1 + 1 + 3
5   ¹   6
          Perhitungan dengan tekanan gauge salah  karena  tidak  mempertimbangkan
perubahan datum yang terjadi karena perubahan elevasi.
        Pada prakteknya penggunaan tekanan absolute dalam perhitungan ventilasi membuat rumit. Oleh karena itu diterapkan konvensi penggunaan tekanan gauge sebagai
basis perhitungan dengan cara menghilangkan  Hz dalam semua perhitungan.
Dengan demikian persamaan energi yang disederhanakan menjadi :
Ht1  =  Ht2  +  HL
Hs1 + Hv1  =  Hs2 + Hv2  +  HL............................................................................... (5)
Persamaan ini berlaku selama pengukuran dan perhitungan head statik didasarkan pada tekanan gauge.


No comments:

Post a Comment