Wednesday 20 May 2015

Sifat-sifat Fisik Mineral

Dalam eksplorasi seorang ahli geologi tentu saja perlu menguasai sifat-sifat fisik mineral guna mengidentifikasi jenis batuan yang ada di alam. Berikut ini terdapat 9 sifat fisik mineral yang akan dijumpai pada batuan sekitar.

1. WARNA (COLOUR)
2. PERAWAKAN KRISTAL (CRYSTAL HABIT)
3. KILAP (LUSTER)
4. KEKERASAN (HARDNESS)
5. GORES (STREAK)
6. PECAHAN (FRACTURE)
7. BELAHAN (CLEAVAGE)
8. DAYA TAHAN TERHADAP PUKULAN (TENACITY)
9. BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)
Di sini kita akan membahas satu-persatu mengenai sifat-sifat fisik di atas.


1. WARNA
Warna mineral sebagai nama mineral,Contoh : putih : Albite hijau : Chlorite hitam : Melanite merah jambu : Rhodonite merah : Erythrite Terdapat dua macam warna, yaitu : a. Idiokrimatik Merupakan warna yang tetap & khas karena warna asli dari elemen-elemen utama pada mineral, Contoh : Pyrite : kuning loyang, Malachite : hijau, Azurite : biru, Magnesite : hitam, Sulphure : kuning b. Allokromatik Merupakan warna yang berubah-ubah karena adanya pengotoran / campuran pada mineral, contoh : Kuarsa : tidak berwarna tetap karena pengotoran warna berubah (Violet à Ametis); Pink rose quartz; brown to black smoky quartz). Halit : bermacam-macam warna mulai abu-abu, kuning, coklat gelap, merah jambu, variasi biru. Beberapa elemen terutama pada mineral-mineral berat sering memberi efek warna-warna tersebut, Contoh : Copper (hijau, biru), Vanadium (merah), Uranium (kuning), Mangan dalam silikat & karbonat (merah jambu), Silikat mengandung besi (hijau gelap sampai hitam)

2. PERAWAKAN KRISTAL (CRYSTAL HABIT)
Bentuk kristal sempurna jarang sekali di jumpai di alam karena selalu ada gangguan-gangguan dalam pembentukannya. • Sebagai gantinya dipakai istilah “perawakan kristal”, yaitu bentuk khas mineral yang ditentukan oleh bidang-bidang yang membangunnya termasuk bentuk & ukuran relatif bidang-bidang tersebut. • Walaupun perawakan kristal bukan merupakan ciri mineral yang tetap, namun ada beberapa perawakan kristal tersebut yg terdapat pada mineral-mineral tersebut, Contoh : Mika : selalu mendaun (foliated), Amfibol : selalu meniang (columnar)

3. KILAP (LUSTER)
Merupakan hasil pantulan cahaya dari permukaan mineral. Sifat optik mineral yagn terkait dengan refleksi & refraksi. Intensitas kilap tergantung pada kuantitas cahaya pantul & besarnya perbedaan kecepatan cahaya sebelum & sesudah memasuki media mineral (besar indeks refraksi). Sebagian besar kilap tidak tergantung pada warna mineral. Terdapat 2 jenis kilap, yaitu :

1. Kilap Logam (Metallic Luster) Kilap yg umumnya terdapat pada fragmen-fragmen tipis mineral opaque & semi/agak opaque yg mempunyai indeks refraksi (n) > 3 . Contoh : Pyrite, Galena, Native metal, Sulfida.

2. Kilap Bukan Logam (Non Metallic Luster). Kilap ini umumnya terdapat pada mineral-mineral berwarna muda (light coloured) & dapat meloloskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis dari mineral itu. Gores mineral ini biasanya tidak berwarna / berwarna muda. Berikut ini contoh dari Jenis Kilap Bukan Logam
a. Kilap Kaca (Vitreous Luster) : Kilap seperti pada pecahan kaca /pada kuarsa.Contoh : Quartz, Fluorite, Halite (yang segar), Carbonates, Sulphates, Silicates, Spinel, Corundum, Garnets, Leucite.
b. Kilap Intan (Adamantine Luster) : Kilap sangat cemerlang seperti pada intan/berlian, Contoh : Diamond, Zircon, Cassiterite, Sulphur, Sphalerite, Rutile.
c. Kilap Sutera (Silky Luster) : Kilap seperti sutera umumnya terdapat pada mineral-mineral menyerat (parallel fibrous structure), Contoh : Asbestos, Serpentine, Hematite, variasi Gypsum (misal Selenite).
d. Kilap Mutiara (Pearly Luster) : Kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang-bidang belah dasar mineral (misalnya pada bidang apofilit), Contoh : Talc, Mica, Gypsum yang kristalnya kasar.

4. KEKERASAN (HARDNESS)
Kekerasan mineral adalah daya tahan mineral terhadap remesan (scratching). • Skala kekerasan MOHS (1882) yg lebih tinggi dapat menggores mineral-mineral dgn skala MOHS yg lebih rendah • Kecuali kekerasan 9 & 10, ternyata interval2 skala MOHS berdasarkan penentuan kualitatif hampir bersamaan.
SKALA KEKERASAN MINERAL (MOHS, 1882)
1. TALC Mg3Si4O10(OH)2
2. GYPSUM CaSO42H2O
3. CALCITE CaCO3
4. FLUORITE CaF2
5. APATITE Ca5(PO4)3F
6. ORTHOCLASE K AISi3O8
7. QUARTZ SiO2
8. TOPAZ Al2SiO4(OH,F)2
9. CORUNDUM Al2O3 10.DIAMOND C
Cara menentukan kekerasan :
•Apabila sebuah mineral tergores oleh skala 7 (Kuarsa) tetap tidak tergores oleh skala 6 (Ortoklas), maka berarti mineral tsb mempunyai kekerasan antara 6 – 7.
•Dapat pula dengan kuku (H = 2.5) & pisau lipat (H = 5.5). Misal : H = 1 jika diraba seperti lemak. H = 2 dpt digores dengan kuku. H = 3 dpt dipotong dengan pisau. H = 4 dpt digores dengan pisau. H = 5 agak sukar digores dengan pisau. H = 6 tidak dapaat digores dengan pisau bahkan dapat mengores kaca.

5. GORES (STREAK)
Gores adalah warna bubuk halus mineral
• Gores lebih dapat dipercaya daripada warna karena gores lebih stabil.
• Gores penting untuk membedakan dua mineral yang berwarna sama tetapi berbeda gores.
• Gores dapat diperoleh dengan menggoreskan mineral pada keping gores porselin, kalau H mineral < 6. • Apabila H mineral > 6, maka gores dapat diperoleh dengan menumbuk mineral tersebut sampai halus dengan menggunakan palu,Conto: Mineral silikat : gores putih, abu-abu /coklat. Mineral oksida, sulfida, karbonat, fosfat, arsenat, & sulfat : gores yang karakteristik. Mineral transparan dan translusen : gores putih. Mineral gelap dengan kilap bukan logam : gores lebih terang dr warna. Mineral dengan kilap logam : gores lebih gelap dari warna
• * Mineral mempunyai warna & gores sama, Conto : Cinnabar (merah), Magnetite (hitam)
• * Mineral mempunyai warna & gores berbeda, Conto : Hematite (warna abu-2 hitam, gores merah), Pyrite (warna kuning loyang, gores hitam.)
• * Mineral transparan & translusen mempunyai gores putih/tidak berwarna/warna muda/lemah
• * Gores penting untuk penentuan mineral2 opaque & sangat translusen, Conto: Goethite, emas (kuning), Graphite (hitam mengkilap)

6. PECAHAN (FRACTURE)
Mineral akan pecah apabila ditekan sampai melampaui batas2 elastisitas & plastisitasnya. Pecahan : ialah apabila mineral pecah secara tidak teratur. Macam-macam Pecahan
a. Conchoidal : pecahan seperti pada pecahan botol. Conto : Quartz, Obsidian, Zincite, Rutile.
b. Hackly : pecahan seperti pecahnya besi runcing runcing, tajam - tajam kasar tidak beraturan. Conto : Copper.
c. Splintery : pecahan yang hancur menjadi benang2/tajam2 kecil. Conto : Serpentine.

7.BELAHAN (CLEAVAGE)
Belahan : adalah apabila mineral pecah secara teratur mengikuti sepanjang permukaan yg sesuai dengan struktur kristal. • Belahan itu selalu sejajar dengan bidang kristal, umumnya dgn indises sederhana & posisinya dinyatakan dengan indises tsb. • Belahan dapat dibagi menjadi beberapa macam belahan berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang belahan.
a. Sempurna (Perfect). Apabila pecah-pecah melalui bidang belah yang rata & sukar pecah kecuali melalui bidang belahan tsb. Conto : Calcite, Muscovite, Galena, Halite.
b. Tidak Sempurna (Imperfect). Belahan yang agak sukar diamati & harus memperhatikan fragmen mineral ; permukaan bidang belahan tidak rata. Conto : Apatite, Cassiterite, Native Sulphur.

8. DAYA TAHAN TERHADAP PUKULAN (TENACITY)
Daya tahan terhadap pukulan adalah daya tahan mineral terhadap pemecahan, penghancuran, pembengkokan, / pemotongan.
• Macam2 daya tahan terhadap pukulan :
a. Brittle : dapat mudah hancur menjadi tepung halus, Conto : Quartz, Marcasite, Hematite.
b. Sectile : dapat dipotong dengan pisau (spt terpotong), Conto : Gypsum, Cerargyrite.
c. Malleable : dapat dipalu menjadi lapisan tipis, Conto : Gold, Copper.
d. Ductile : dapat ditarik/diukur seperti kawat, Conto : Silver, Copper, Cerargyrite
e. Flexible : dapat dilengkungkan kemana-mana dengan mudah, Conto : Foliated Talc, lembar-lembar pipih Gypsum, Mica.

9. BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)
Cara penentuan :
1) Berat piknometer kosong : A gram
2 Berat piknometer + mineral : B gram
3) Berat piknometer + air destilasi : C gram
4) Berat piknometer + mineral + air destilasi : D gram maka Berat Jenis Mineral B–A --------------------------- (B-A)-(D-C)

Berat jenis mineral adalah
Berat Mineral ----------------------- Volume Mineral
Berat mineral ditentukan degan timbangan analitik & volume mineral diukur dengan gelas ukuran, piknometer dsb.


Semoga bermanfaat dan bila dari pembaca ada yang belum paham, silakan tinggalkan komentar Anda. Penulis akan mencoba menjawab sepengetahuan penulis. Terima kasih


No comments:

Post a Comment