Thursday 25 June 2015

Bagaimana Mengetahui dan Memperoleh Energi Panas Bumi ?

Cara Mengetahui dan memperoleh Energi panasbumi
Keberadaan sumber panasbumi di bawah permukaan seringkali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan yang terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungknkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan.

Kenampakan panasbumi di permukaan dikontrol oleh adanya:
• Masukan panas total pada bagian dasar reservoar,
• Permeabilitas, terutama permeabilitas vertikal yang merupakan jalannya fluida ke permukaan,
• Densitas, viskositas, suhu, dan asal fluida panas tersebut,
• Faktor-faktor masuknya fluida dari luar ke dalam sistem hidrologi daerah tersebut, dan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi fluida panas pada kedalaman yang dalam.

Inventarisasi dan Survei Kenampakan Gejala Manifestasi Panasbumi 

para ahli memperkirakan keberadaan energi panas yang ada dalam perut bumi dengan melihat adanya manifestasi atau kenampakan yang ada di atas permukaan. Terdapatnya beberapa manifestasi akan membuat para ahli melakukan survei geologi, survei geokimai, dan survei geofisika.

Survei yang dilakukan para ahli geologi akan meliputi kegiatan inventarisasi semua gejala permukaan. Inventarisai yang dilakukan adalah kegiatan pengamatan gejala-gejala adanya sistem panasbumi yang tampak di permukaan. Dari kenampakan-kenampakan tersebut kemudian dianalisis kandungan unsur-unsur kimianya dan menggunakan geothermometer dianalisis suhu reservoarnya. Selain itu, yang termasuk dalam survei geologi adalah studi geologi, meliputi foto udara, pemetaan geologi, analisis alterasi batuan (alterasi adalah perubahan karakteristik batuan akibat suhu yang tinggi), dan penentuan umur batuan (biasanya jutaan tahun).

Foto udara digunakan untuk mempelajari geologi suatu daerah, baik secara kualitatif dan kuantitatif. Pemetaan dimaksudkan untuk menjelaskan distribusi batuan serta strukturnya. Sedangkan analisis alterasi batuan akan digunakan untuk mengamati batuan-batuan yang berubah karakteristiknya akibat pengaruh suhu yang sangat tinggi . sebagai contoh, bila di daerah tersebut ditemukan mineral epidot, mineral ini terbentuk pada suhu 200-240oC sehingga kemudian diperkirakan bahwa kemungkinan suhu di bawah permukaan sebesar itu. Penentuan umur dilihat dari bahan-bahan yang diendapkan, seperti kalsium karbonat atau silica sinter.

Survei Geokimia

Survei geokimia bertujuan untuk mendapatkan data karakteristik reservoar, diantaranya adalah karakteristik fluida, kandungan kimia, serta suhunya. Survei ini dilakukan dengan mengambil contoh gas dan fluida pada manifestasi-manifestasi yang nampak di permukaan dan unsur-unsur kimia yang sering ditemui pada air panasbumi adalah klorida, boron, kalsium, silica, karbonat, dan sulfat. Sedangkan pada kandungan gasnya sering dijumpai karbondioksida dan hidrogen sulfida


Survei Geofisika

Survei geofisika dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer, hal ini dilakukan untuk memperjelas dan menambah informasi yang sudah diperoleh dari survei geologi dan survei geokmia yang sudah dilakukan sebelumnya. Metode geofisika yang sering digunakan adalah metode resistivitas, gravitasi dan magnetik.

Data-data mengenai karakteristik reservoar dapat diperoleh dengan melakukan pengujian atau pengukuran sumur, baik pada waktu pemboran maupun setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang diinginkan atau setelah sumur diproduksikan. Pengukuran yang dilakukan pada saat pemboran adalah pengukuran terhadap tekanan, suhu, indikasi mineral, serta alterasi hidrotermal. Pengukuran ini meliputi analisis cutting, coring, dan well logging. Sedangkan dengan data-data setelah pemboran diperoleh dari uji komplesi, uji panas, uji produksi, dan uji tekanan transien yang pada umumnya bersifat memantau ulah laku sumur sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai ulah laku reservoar secara keseluruhan.

Setelah data-data terkumpul melalui penyelidikan tersebut maka dapat diketahui pola penyebaran sumur, model system panasbumi, potensi sumber daya panasbumi, jumlah energi yang dapat dimanfaatkan, dan potensi sumur-sumur yang menghasilkan fluida panasbumi. Model sistem panasbumi dibuat berdasarkan profil resistivitas batuan, isotherm, isobar, dan isotransmisivitasnya.
Apabila sumber daya panasbumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis menarik untuk diproduksi maka selanjutnya direncanakan sistem eksploitasinya yang meliputi pemboran dan produksi. Untuk memproduksi fluida panasbumi perlu perencanaan terhadap fasilitas produksinya, baik di bawah permkaan maupun di atas permukaan. Perencanaan fasilitas produksi di bawah permukaan meliputi perencanaan liner dan casing. Sedang di permukaan meliputi perencanaan wellhead, X-mastree, silencer, weir box, pipa air dua fase, separator, pipa alir satu fasa, dan sistem pembangkit listrik.

Pengeboran sumur dimaksudkan untuk membuktikan kebenarandaerah sumber panasbumi berdasarkan survei-survei yang sudah dilakukan.

Baca juga artikel mengenai
Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia

No comments:

Post a Comment